Review Singkat novel “Life in Flux” karya Elmo Wolfe


            Buat yang lagi bingung saat beberapa pilihan datang karena pilihan itu punya kemampuan masing-masing. Buat yang lagi berusaha meninggalkan masa lalu dan memulai dengan kehidupan yang baru. Juga buat yang kurang peduli dengan orang-orang di sekitar serta belum memahami perasaan yang dirasakan orang lain, padahal orang itu begitu dekat dengan kita. Sebagai rekomendasi sebuah kisah dari seorang perempuan bernama Lilu, yang ceritanya bisa dibaca dari novel berjudul Life in Flux ini. Novel ini  merupakan karya selanjutnya dari penulis bernama Elmo Wolfe. Sebelumnya pernah menulis buku berjudul Tryst: A Queer Love Story. Mari simak ulasannya!

Source: google

Identitas buku:

Judul: Life in Flux

Penulis: Elmo Wolfe

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2016

ISBN: 978-602-03-2176-9

Tebal buku: 384 halaman

Sinopsis:

Lilu memulai hidup baru.

Bukan, bukan pernikahan.

Hidup baru sebagai seorang wanita single yang tinggal bersama kakaknya yang protektif, Dean. Kehidupan kariernya juga memulai lembaran baru, dengan bonus atasan baru pula. Seorang lelaki tampan, cerdas, stylish, sopan, dan sangat gentleman dengan nama seperti karakter serial fantasi, Balthazar.

Kini kehidupan Lilu terasa seperti novel rom-com norak karya penulis amatir, dengan adanya tiga lelaki di sekitarnya. Balthazar yang sedikit berkepribadian ganda, sahabatnya Andrew yang sudah terlalu platonis, dan seorang chef berorientasi seksual ambigu, Alex.

Dukungan dari dua sahabat, termasuk Andrew sendiri, dan seorang kakak juga tidak membantu Lilu untuk berpikir sehat mengenai ketiga lelaki ini.      

 

Review:

Hmmm mulai dari cover dulu nih. Kalau dilihat dari covernya aku suka! Ini jadi salah satu alasan kenapa aku beli buku ini. Yaa walaupun pada bilang ‘don’t judge the book by its cover’ but i still in love in blue color(?). Cover buku ini berwarna biru muda dengan gambar gelas karton berisi hot chocolate, apel merah, dan cupcake coklat matcha. Setelah aku baca sampai habis buku ini, mulai bisa menafsirkan kalo ketiga gambar ini punya makna dari setiap tokohnya. Ngga semua jugasi hehe. Alasan lain aku beli buku ini adalah karena sinopsisnya. That interested me! juga karena bukunya yang ga begitu tebal menurut aku.

Kalau dari segi isi, mulai dari depan tidak ada daftar isi dan ternyata berisi 41 bagian ditambah prolog dan epilog. Novel ini menceritakan tentang sosok Lilu yang baru saja putus dari pacarnya yang pernah berjalan selama 2 tahun. Semenjak saat itu, Lilu sekarang tinggal bersama Dean, kakaknya. Di pekerjaannya Lilu juga pindah posisi dari bagian art director menjadi bagian editorial yang sebenarnya sesuai dengan kemampuannya dari kecil. Atasannya pun mengatakan bahwa tulisan Lilu punya cara yang berbeda.

Pertemuannya dengan Balthazar dimulai ketika mereka bertemu dengan tidak sengaja saat di lift. Lilu merasa wajah itu baru dilihatnya karena tidak pernah muncul di kantor. Balthazar dengan ciri-ciri tubuh tinggi tegap, rambutnya pendek tertata rapi, dan bermata hazel yang menjadi keunikan tersendiri bagi Lilu, juga dari namanya yang sangat jarang didengar. Penilaian Lilu bertambah pada Balthazar saat mereka menjadi lebih sering bertemu, mengantar Lilu pulangr, dan lebih sering memperhatikan Lilu.

Saat menunggu jemputan dari kakaknya di Holzhaus, Lilu bertemu dengan sang pemilik restoran yang ternyata bernama Alex. Seharusnya mereka bertemu beberapa waktu lalu saat Lilu dan timnya mewawancarai tentang restorannya, tapi pada saat itu sang pemilik sedang tidak di tempat dan jadilah wawancara tersebut digantikan oleh temannya. Sambil menunggu jemputan mereka terus asyik mengobrol.

Sedangkan Andrew adalah sahabat Lilu yang satu tim dengannya juga dengan Dannis. andrew adalah orang yang sangat perhatian dengan Lilu, selalu ada saat Lilu sedang butuh, sedih, bahagia, bingung. Padahal mereka dulu sangat bermusuhan sampai mereka harus dikunciin dari ruang meeting oleh atasannya, Alan, supaya bisa baikan.

Oh iya, dengan kepindahan Lilu di posisi barunya, juga dengan majalah barunya membuat Lilu dan Balthazar akhirnya satu bagian dengan Balthazar sebagai atasannya. Dari sini mulai terlihat sifat lain dari Balthazar yang juga sekaligus menurunkan penilaian Lilu terhadapnya. Membuat Lilu jengkel dan senang di waktu yang bersamaan saat mereka sedang membahas pekerjaan.

Nah, udah seperti biasa, baru baca setengah buku sudah mulai berekspektasi nih. Kira-kira Lilu bakal ‘berjodoh’ sama siapa ya? Karena dari tiga cowok ini punya potensi yang hampir sama. Penulis sih lebih sering menceritakan Balthazar di awal-awal cerita yang membawa pembaca juga akan mengarah ke sana. Tapiiiii ternyataaaa... jalan ceritanya hampir sama dengan yang sudah kubaca sebelumnya (bisa dilihat di post sebelumnya ya). Hal ini membuat Lilu shock dan benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat itu. Membuat Dean menjadi sakit hati dengan tindakannya. Kemudian sekitar dua minggu berlalu, Lilu mulai bisa menerima keadaan. Bener-bener ga ketebak sih ini endingnya gimana.

Tata bahasa yang digunakan masih mudah dimengerti, mesikipun ada beberapa istilah yang baru aku tahu dari novel ini. Selain itu, alur cerita yang diigunakan dalam cerita ini adalah alur maju. Ceritanya juga menggunakan campuran bahasa inggris mungkin karena menerapkan latar tempatnya, yaitu di Glasgow.

Pesan yang hendak disampaikan dari penulis menurut tafsiran saya adalah kita sebaiknya tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi juga orang lain, bagaimana perasaannya dan apa keinginannya karena tidak semua orang bisa secara gamblang menyampaikan isi hatinya. Ada orang-orang yang harus benar-benar diperhatikan, ditanya tentang apa yang mereka rasakan. Seperti yang dirasakan Dean, Andrew, dan Alex. Selain itu, kita jangan terlalu berharap pada satu orang, apalagi orang itu belum tentu benar-benar menaruh hati pada kita. Sebaliknya, masih banyak orang-orang di sekitar kita yang memperhatikan kita tapi tidak kita sadari, padahal orang tersebut sangat-sangat dekat dengan kita

Dengan waktu baca yang bisa dibilang singkat ini (dua hari) membuat ceritanya kurang membekas gitu si di aku, tapi sejauh ini aku sukaaakk!. Buat penilaiannya aku kasih bintang 2 yaa. Oiya! Novel ini direkomendasikan untuk kalian yang sudah 18 tahun ke atas yaa.

Okee sekian dulu untuk review buku kali ini. Semoga kalian sukaa. Bisa komen juga di bawah buku apa lagi yang harus direview. Happy reading guys!


Comments