Review Novel "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori

    Hai! Di posting-an kali ini aku akan kembali me-review buku yang sudah aku baca, yaitu berjudul "Laut Bercerita" karya penulis Leila S. Chudori yang sudah terkenal banget dengan cerita-ceritanya. Awal aku membaca buku ini karena bener-bener banyak direkomendasikan di twitter sampai tidak sempat memikirkan bagaimana cerita singkatnya, membaca sinopsis pun tidak sempat. Oiya, aku membaca buku ini di Ipusnas yaa kalian bisa lihat postingan lengkapnya di sini. Sebelumnya buku ini menceritakan tentang peristiwa yang dialami sebagian rakyat Indonesia di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Yuk lihat review nya di bawah ini!

Source: goodreads

Identitas buku:

Judul: Laut Bercerita
Penulis: Leila S. Chudori
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
ISBN: 978-602-424-694-5
EISBN: 978-602-424-695-2
Tahun terbit: 2017, Cetakan pertama
Tebal buku: x + 379 hlm; 13,5 cm x 20 cm

Sinopsis:

Jakarta, Maret 1998
Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru Laut disergap empat lelaki tak dikenal. Bersama kawan-kawannya, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex Perazon, dia dibawa ke sebuah tempat yang tak dikenal. Berbulan-bulan mereka disekap, diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia menjawab satu pertanyaan penting: siapakah yang berdiri di balik gerakan aktivis dan mahasiswa saat itu.

Jakarta, Juni 1998
Keluarga Arya Wibisono, seperti biasa, pada Hari Minggu sore memasak bersama, menyediakan makanan kesukaan Biru Laut. Sang ayah akan meletakkan satu piring untuk dirinya, satu piring untuk sang ibu, Biru Laut, dan satu piring untuk si bungsu Asmara Jati. Mereka duduk menanti dan menanti. Tapi Biru Laut tak kunjung muncul.

Jakarta, 2000
Asmara Jati, adik Biru Laut, beserta Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin Aswin Pradana mencoba mencari jejak mereka yang hilang serta merekam dan mempelajari testimoni mereka yang kembali. Anjani, kekasih Laut, para orangtua dan istri aktivis yang hilang menuntut kejelasan tentang anggota keluarga mereka. Sementara Biru Laut, dari dasar laut yang sunyi bercerita pada dirinya dan kawan-kawannya.

Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur.

Cerita singkat:

    Kisah ini berawal dari seorang tokoh bernama BIru Laut, seorang mahasiswa jurusan filsafat di salah satu universitas di Yogyakarta. Ia gemar membaca buku-buku sastra karya beberapa penulis terkenal, baik dalam maupun luar negeri yang saat itu beberapa buku tersebut ada yang dilarang beredar di masyarakat. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Kasih Kinanti di warung makan. Saat itu ia menyadari bahwa Kinan mempunyai sifat yang mirip dengan adiknya, yaitu Asmara. Kemudian, setelah mengobrol cukup lama, ia dikenalkan oleh beberapa teman yang lain dan akhirnya mulai bergabung dengan organisasi untuk berdiskusi.

halaman 371

    Cerita ini terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan organisasi mereka di beberapa tempat untuk mewakili suara hati rakyat. Ini pengalaman pertama bagi Laut saat ia ditangkap karena dianggap sebagai pemberontak pemerintah. Dari peristiwa penangkapan tersebut sempat menurunkan semangat Laut, tapi dengan dukungan dari teman-teman yang lain ia menjadi semangat lagi.

also read: June Wrap Up Book

    Tidak hanya membahas tentang organisasi, Laut juga menceritakan kisahnya dengan Anjani. Perempuan yang ia temui di organisasi yang dengan tingkah laku dan tubuh mungilnya sangat menarik perhatian Laut. Kisah Laut dan teman-temannya menjadi terus berlanjut sampai mereka menjadi buron dan akhirnya ditangkap. 

    Dalam hari-hari penangkapan itu mereka berpikir kenapa kegiatan-kegiatan mereka cepat sekali menyebar dan diketahui oleh intel dan mulai mencurigai salah seorang anggota organisasi di antara mereka yang setiap diadakan diskusi hampir selalu absen. Namun, kecurigaan mereka berakhir saat orang yang mereka curigai tersebut ternyata juga tertangkap dan akhirnya mulai diketahui siapa yang berkhianat dalam organisasi tersebut. Sejak saat itu tentu muncul kekecewaan di hati mereka terutama Laut yang melihat langsung siapa yang berkhianat. Ia mulai kehilangan kepercayaan tentang kebaikan.

    Di hari-hari berikutnya, saat Laut mulai pasrah dengan nasibnya ke depan, ia menitip pesan ke sahabatnya, Alex. Apa isi pesan tersebut? tentu saja terdapat dalam novel ini.

Review:

    Ini menjadi novel kedua yang menjadi novel favorit aku setelah Rindu dari Tere Liye karena ceritanya yang benar-benar di luar dugaan sampai tidak mau berekspektasi apapun dengan akhir ceritanya, entah sad ending atau happy ending. Yang hanya kutahu dari buku ini adalah tokohnya yang bernama Laut dan mengira bahwa ia adalah perempuan.
    
    Di pertengahan membaca, ada sedikit rasa takut dan ngeri saat peristiwa di Blangguan dan Bungurasih karena takut terjadi ada apa-apa dengan mereka. Kemudian setelah di akhir, tepatnya di tahun 1998 rasa takutnya bertambah dan mulai berubah jadi sedih. Apalagi saat sebagian dari mereka dikembalikan ke tempat asal dan sebagian yang lain dibuat hilang entah kemana.


    Bagian yang menjadi favorit adalah di bagian akhir. Saat Asmara menceritakan apa yang ia dan ayah ibunya rasakan. Menunggu kepastian yang entah kapan akan datang. Juga yang menjadi bagian favorit adalah saat Laut menuliskan surat (semacam pesan) untuk adiknya agar disampaikan orangtuanya juga unuk Anjani.
halaman 348

    Alur yang digunakan adalah maju mundur yang bisa dilihat dari bagian daftar isi. Walaupun diceritakan maju mundur, tapi tetap tidak dibuat bingung dan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti membuat pembaca tertarik. Tidak hanya menceritakan kisah sedih, di sini juga diselipkan kisah yang membahagiakan saat keluarga Laut makan malam bersama setiap Hari Minggu, saat Laut, Asmara, Anjani, dan Alex berkumpul, saat berdua antara Laut dan Anjani yang membuat cerita dalam buku ini makin 'pas' rasanya.

    Banyak pesan yang disampaikan dalam cerita ini. Dengan membaca buku ini, aku sebagai yang lahir tahun 2000an jadi tahu apa yang dirasakan sebagian masyarakat Indonesia di tahun tersebut, bagaimana trauma mereka yang ditangkap, dan saat salah satu anggota keluarga yang mereka sayangi hilang tanpa kabar sedikitpun.

    This book is very recommended for you to read guys! Oiya, buku ini direkomendasikan untuk kalian yang sudah berumur 18 tahun ke atas yaa! Setelah membaca buku ini, berniat untuk membaca cerita-cerita lain karya sang penulis, seperti 9 dari Nadira, Pulang, dan lain-lain. Untuk bintang kalian bisa lihat di goodreads ku yaa di sidebar sebelah kanan. Happy reading guys! Thankyou!^^

Comments

  1. Waaa terima kasih reviewnyaa... buku ini udah lama banget ada di list yang harus dibaca dapet rekomendasi dari temen juga. Tapi sering terabaikan karena takut ga cocok tapi kayaknya menarik untuk dibaca selanjutnya. Terima kasih ya reviewnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! sama-samaa, sangat-sangat direkomendasikan untuk dibaca nihh, beneraannn, terima kasih jugaa sudah berkunjungg

      Delete
  2. Terima kasih reviewnya!
    Kemarin sempat lihat ini di Gramed digital dan penasaran isinya seperti apa karena masuk golongan populer.
    Setelah baca review ini, jadi mikir-mikir lagi buat baca hihihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! sama-samaa, yukyukk dibacaa kalo mau gratis bisa pinjam di Ipusnas lohh, terimakasih jugaa sudah berkunjungg^^

      Delete
  3. Biru Laut dong namanya... yampun, unik. Sepertinya sih menarik ya untuk dibaca. Thansk for sharing ya kak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! sama-samaa, iyaa sangat menarik untuk dibaca, terima kasih jugaa sudah berkunjungg^^

      Delete
  4. Pertama kali liat covernya aku pikir buku ini akan sama kayak buku-buku Tere Liye yang judulnya Sunset Bersama Rosie, atau Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah, dll, gataunya bener-bener beda total!πŸ˜‚ Entah kenapa kalau dengar fiksi sejarah semacam tuh selalu seru ya walaupun pada akhirnya bakalan sedih juga ngebayangin suasana-suasana di saat itu. Btw buku ini kalau ditulis di tahun yg sama dengan latar cerita kayaknya gak akan lolos terbit deh wkwk bisa-bisa jadi kontroversi. Makasih reviewnya yaa! Aku jd penasaran buat baca buku ini, padahal tadinya iseng aja lagi nyari referensi😁

    Anyways salam kenal ya!πŸ‘‹πŸ»

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! iyanihh, sangat di luar ekspektasi antara cover dan isinya, tapi gapapa, aku puas kok, banget malah, aku pun ngira cerita ini lebih ke romance gitu.
      sama-samaa, terima kasih juga sudah berkunjung, mari kita bermutual!^^

      Delete
    2. Iyaa karena covernya typical novel unyu2 gitu keliatannya haha. Sama-sama yaa, ayok mutualan!😁

      Delete
  5. Oh, kirain nama tokohnya itu nama samudera πŸ–️πŸ˜†
    Ternyata nama orang.

    Bagus juga kisahnya.
    Seperti kisah-kisah yang pernah terjadi di era reformasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! wkwk iyaa itu nama orang, kisah ini memang mewakili apa yang dirasakan sebagian rakyat Indonesia di era reformasi, terimakasih sudah berkunjung^^

      Delete
  6. Ceritanya menarik ya, apalagi latar kejadiannya di masa ketika kebebasan di indonesia masih dibatasi. Nggak hanya baca novel juga berasa belajar sejarah. Dan bersyukur karena kita hidup di masa di mana indonesia sudah jauh lebih baik. Nama tokoh ya juga keren banget, saya kirain tadi cerita soal lho.😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! bener banget, kita juga jadi ikut belajar sejarahnya, terima kasih sudah berkunjung^^

      Delete
  7. Halo kak. Akhirnya aku mampir. Reviewnya detail bgt, suka kak. Btw, sama2 lulusan chemical engineering kah ? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. halooo juga kakk, terimakasih sudah berkunjungg^^, aku baru masuk chemical engineering nih kakk hehe

      Delete

Post a Comment