Review Buku "Metafora Padma" karya Bernard Batubara

    Kumpulan cerita pendek yang banyak berkisah tentang sebuah pertumpahan darah dimana-mana, juga kisah-kisah kelam lain yang dijelaskan dalam buku ini. 'Metafora Padma' yang menjadi judul buku sekaligus salah satu judul cerita pendek dari sekian bab juga yang menjadi favorit kisahnya. Namun apa arti 'Padma' dalam cerita tersebut? Yuk simak di bawah!


Identitas buku

Judul: Metafora Padma

Penulis: Bernard Batubara

Penerbut: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Agustus, 2016

ISBN: 978-602-033-297-0

Sinopsis:

    Sejauh yang aku lihat dan hitung, dua puluh enam tubuh manusia tergeletak di jalan raya. Sepuluh telentang, enam belas telangkup. Beberapa di antaranya terbaring di sebelah benda-benda-patahan kursi, parang berlumuran darah, pecahan botol kaca, mungkin botol minuman keras. Semuanya roboh di atas darah mereka sendiri. Kau bisa yakin mereka semua sudah menjemput ajal, tapi bisa juga kalau kau bilang mereka cuma tidur di atas kehidupan, karena darah itu adalah yang sebelumnya membuat mereka hidup.

Review:

    Mulanya aku mengira buku ini merupakan sebuah novel, tapi ternyata tidak kawann, buku ini adalah kumpulan cerpen yang menurutku suuper pendek. Kenapa begitu? yuk langsung ke bawah aja

    Bab pertama dibuka dengan sebuah cerita yang cukup mengejutkan. Berawal dari seorang anak yang suka diberi dandanan ala Geisha oleh ayahnya. Entahlah, aku sejujurnya kurang mengerti dengan maksud dalam cerita ini karena hanya dijelaskan sangat-sangat singkat.

    Ada sekitar belasan cerpen dalam buku ini. Isinya tentu berbeda-beda, tapi setelah kubaca keseluruhan isinya ada beberapa cerpen yang mirip dari segi latar tempatnya. Ada juga beberapa yang bercerita tentang pertumpahan darah.

also read: My Reading Journey Part 1 dan Part 2

    Cerpen yang menjadi favoritku adalah tentang seseorang yang menyembah ulat bulu. Aku lupa dengan judul sebenarnya, tapi intinya begitu. Sama seperti aku yang membacanya, seseorang pria yang menjadi tokoh dalam cerita tersebut juga bingung dengan kakek yang menjadi penyembah ulat bulu. Uniknya dalam cerita tersebut seseorang tidak boleh menyebut "ulat bulu" secara langsung, tapi harus diganti dengan hewan lain. Kakek tersebut menyebutnya kambing, sedangkan pria tersebut menggantinya dengan hewan lain. Walaupun kata-kata yang digunakan cukup ribet, tapi masih bisa dimengerti kok.

    Ada juga cerpen yang menjadikan sebuah rumah sebagai tokoh utama. Rumah tersebut awalnya ditinggali oleh sebuah keluarga. Namun, seseorang yang mengatakan pernah tinggal di rumah itu sebelumnya ingin membeli kembali rumah tersebut. Alasannya karena supaya dekat dengan makam kedua orangtuanya yang ada di daerah situ pula.

also read: Bacaanku di Bulan Juli

    Selain itu ada cerpen yang tokoh utamanya menjadi kanibal. Ia memakan jari-jarinya sendiri agar bisa mendapat inspirasi dalam membuat cerita dan bisa menjadi seorang penulis terkenal. Hal ini ia lakukan terus sampai kehabisan seluruh jari-jari tangannya.

    Ini nih yang judul babnya menjadi judul buku juga. Metafora Padma. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang pria yang diundang ke pesta temannya. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita yang cantik dan akhirnya berkenalan karena kebetulan mereka duduk bersebelahan. Percakapan pun terus berlanjut. Ia juga menjelaskan apa arti 'Padma' sebenarnya. Sampai ketika sang wanita harus pergi. Pria tersebut bertanya pada kawannya yang menggelar pesta, apakah ada wanita yang dia maksud, rupaya tidak ada. Bahkan sampai ia mengecek buku kehadiran pun, nama yang ia cari tidak ada. Mungkin ini termasuk cerita misteri kali ya?

    also read: Pinjam Buku Online? Bisa Banget!

    Sekian untuk review buku kali inii, Kalian bisa komen di bawah yaa untuk rekomendasi buku-buku lainnya yang bisa direview. Thankyou and happy reading guys!


also read:

Review Novel "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori

Review Novel "Di Tanah Lada" karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Review Buku Biografi "A Cup of Tea" karya Gita Savitri

Review Buku Biografi "Ayana Journey to Islam" karya Ayana Moon

Review Novel "86" karya Okky Madasari

Comments

  1. Wow, sepertinya lagi-lagi, buku yang dibaca Andin menarik. Entah selera kita yang sama atau memang buku yang Andin suka baca itu rata-rata menarik semua xD

    Aku jadi tertarik baca bab seorang kanibal dan kisah Padma ini. Tapi, kok bayangin penulis yang kanibal, aku jadi eneg karena kebayang makan tangan sendiri #plakk.
    Nanti aku coba ceki-ceki ke Gramedia Digital ah, semoga ada buku ini ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Lia
      Mungkin selera kita memang sama ya hahaha nggatau kenapa ngerasa beda aja gitu dengan cerita-cerita yang lain. Jadi aku bikin reviewnya
      Yap! aku pun baca cerita itu merasa ngeri gimana gituu karna makan tangan sendiri, apa ngga sakit ya?
      sipsipp selamat membaca yaa Lia^^

      Delete

Post a Comment